Kata “burung undan” diterjemahkan dari qa’ath, bahasa latinnya pelecanus onocrotalus. ada ahli bahasa yang menghubungkan kata Ibrani qa’ath dengan kata qe’ yang berarti to vomit atau muntah, di mana kata ini diterapkan pada burung tersebut karena mereka menelan sejumlah ikan besar dan kemudian melepaskannya ke sarangnya. Yang dikenal di Palestina adalah burung undan berwarna putih dan abu-abu kecoklatan, keduanya hampir sepanjang 6 kaki atau 1,83 meter dan memiliki rentang sayap sekitar 12 kaki atau 3,66 meter. Mereka tinggal disekitar Laut Mati, juga sekitar Sungai Yordan, bahkan sangat banyak di hutan belantara pantai Mediterania. Burung undan yang berwarna coklat lebih besar dari yang berwarna putih. Masing-masing dari mereka memiliki parah panjang, kantong tenggorokan yang luas dan kaki yang berselaput. Mereka membangun sarang yang besar , diameternya sekitar 5 kaki atau 1,52 meter, dari ranting semak-semak kering, dan digunakan untuk bertelur, biasanya dua atau tiga telur. Ketika telur telur menetas, maka sang induk akan menutupi anak-anaknya dengan semak semak kering dan membiarkan mereka berada dalam sarang sampai tubuhnya penuh bulu dan mampu terbang. Ini memaksa burung induk untuk memberi mereka makan dalam waktu yang lama. Induk burung akan membawa sejumlah besar ikan ke sarang sehingga anak-anak burung undan tersebut tidak dapat mengonsumsi semuanya dan banyak ikan yang jatuh ke tanah. Ketika burung undan pergi mencari makanannya, ia terbang ke udara, kemudian memutar kepalanya di satu sisi, dan dengan satu mata yang melihat dengan tajam ke dalam air sambil melihat seekor ikan. Kemudian melesat turun dengan cepat, dan hampir pasti akan menangkapnya. Burung undan tidak terlihat indah ketika bertengger, tetapi bulu mereka yang berwarna coklat atau putih terentang bersama-sama akan terlihat mengesankan.
Dalam Imamat 11:18 dan Ulangan 14:17 dijelaskan bahwa burung udan termasuk binatang yang tidak boleh dimakan, dianggap kejijikan. Mungkin karena burung udan tergolong burung yang rakus. Selanjutnya disebutkan dalam Mazmur 102:7a, “Aku sudah menyerupai burung undan di padang gurun.” Di sini Daud menyamakan dirinya dengan seekor burung undan yang sedang berada di padang gurun, yang berarti berada di tengah kesunyian dan kesendirian. Di samping itu, tenti ini menggambarkan keadaan yang sulit baginya.
Belajar mengenai burung undan, kita mendapatkan satu pelajaran penting, yaitu bahwa burung undan termasuk burung yang bertanggung jawab terhadap anak-anaknya. Demikian juga seharusnya kita bertanggung jawab atas anak-anak kita. Kita harus menjaga dan memelihara anak-anak kita sampai mereka mampu bertanggung jawab atas kehidupan mereka sendiri. Bekerja keras dan cerdas supaya kita mendapatkan penghasilan yang cukup untuk membesarkan anak-anak kita adalah bagian tugas kita sebagai orang tua.
Dalam Imamat 11:18 dan Ulangan 14:17 dijelaskan bahwa burung udan termasuk binatang yang tidak boleh dimakan, dianggap kejijikan. Mungkin karena burung udan tergolong burung yang rakus. Selanjutnya disebutkan dalam Mazmur 102:7a, “Aku sudah menyerupai burung undan di padang gurun.” Di sini Daud menyamakan dirinya dengan seekor burung undan yang sedang berada di padang gurun, yang berarti berada di tengah kesunyian dan kesendirian. Di samping itu, tenti ini menggambarkan keadaan yang sulit baginya.
Belajar mengenai burung undan, kita mendapatkan satu pelajaran penting, yaitu bahwa burung undan termasuk burung yang bertanggung jawab terhadap anak-anaknya. Demikian juga seharusnya kita bertanggung jawab atas anak-anak kita. Kita harus menjaga dan memelihara anak-anak kita sampai mereka mampu bertanggung jawab atas kehidupan mereka sendiri. Bekerja keras dan cerdas supaya kita mendapatkan penghasilan yang cukup untuk membesarkan anak-anak kita adalah bagian tugas kita sebagai orang tua.

0 komentar:
Posting Komentar