Cari Blog Ini

Tulisan Terbaru

Diberdayakan oleh Blogger.

Jumat, 11 Februari 2022

Patmos

Posted by werua On 17.02 No comments
Patmos adalah pulau dari kepulauan Dodekanese, terletak sekitar 55 Km barat daya dari tepi pantai Asia Kecil. Mungkin karena Pulau Patmos sepi dan tandus, maka dipakai sebagai tempat tawanan oleh pemerintahan Kekaisaran Romawi. Rasul Yohanes dibuang ke Pulau Patmos selama beberapa bulan. Saat berada disana, ia menerima wahyu dari TUHAN YESUS, dan disitu pula ditulis Kitab Wahyu (Wahyu 1:9). Rasul Yohanes dilepaskan dan meninggal dalam pemerintahan Trajan. Tradisi menceritakan bahwa Rasul Yohanes meninggal dalam usia yang sangat tua. Ia minta dibawa ke daam gereja dan memberi nasihat kepada anggota jemaat: “Anak-anakku, kasihilah seorang akan yang lain” (Bandingkian. Yohanes 15:17)

Panjang Patmos sekitar 12 km dan lebar hamper 7 km. Pernah dianggap perbukitan berbongkol yang berapi, terpantul dalam gambaran di dalam kitab Wahyu. Garis pantai pulau vulkanis yang kecil ini sangat tidak teratur dan tanahnya agak tandus dan berbatu-batu. Namun sekarang gandum, zaitun dan anggur dibudidayakan disana. Tampaknya karena letaknya yang terpencil, Patmos dan pulau-pulau lain di Laut Aegea digunakan sebagai tempat pengasingan. Sekarang ini Pulau Patmos termasuk dalam teritori negara Yunani.

Patmos adalah sebuah pulau kecil di Laut Aegea. Pulau ini merupakan bagian dari Prefektur Dodecanese, Yunani. Luas wilayahnnya 34,6 kilometer persegi dengan populasi sekitar 2.500 jiwa. Titik tertingginya ialah Profitis Ilias, 269 meter di atas permukaan laut. Tempat ini terkenal karena disebut dalam Kitab Wahyu sehingga Patmos menjadi tempat ziarah bagi orang Kristen. Pengunjung dapat melihat gua tempat Yohanes menerima penglihatan atau wahyu (Cave of Apocalyse, “Gua Wahyu”), dan sejumlah biara di pulau ini didedikasikan kepada Rasul Yohanes. Setelah wafatnya Yohanes sekitar tahun 100 masehi, beberapa basilika didirikan oleh orang Kristen di Pulau Patmos. Diantaranya “Grand Royal Basilica” untuk menghormati Rasul Yohanes, dibangun sekitar 300-350 di lokasi “Monastery of Saint John the Theologian” (“Biara Santo Yohanes sang Teolog”) berdiri saat ini.

Sekitar abad ke-7 sampai ke-9 pulau ini diserang oleh orang Muslim dimana Grand Basilica dihancurkan. Pada abad ke-11 Kaisar Bizantin, Alexios I Komnenos, memberikan otoritas penuh kepada Reverend Father Christodoulos atas pulau Patmos, termasuk izin mendirikan biara di pulau itu. Pembangunan biara dimulai pada tahun 1101.

Penduduk berkembang dengan tambahan imigran dari kekaisaran Bizantin yang lari setelah jatuhnya Konstantinopel pada tahun 1453 dan imigran dari pulau Kreta setelah jatuhnya Candia pada tahun 1669. Pulau Patmos ini kemudian di bawah kekuasaan Kekaisaran Ottoman selama bertahun-tahun, tetapi mendapatkan hak-hak istimewa, terutama berhubungan dengan perdagangan bebas pajak oleh biara yang disahkan dengan dokumen kekaisaran Otoman yang disimpan di perpustakaan.

Pada tahun 1912, berkaitan dengan perang Turki-Italia, pasukan Italia menduduki seluruh kepulauan Dodecanese, termasuk Patmos. Italia tetap berkuasa sampai yahun 1943, ketika Nazi Jerman mengambil alih pulau ini. Pada tahun 1945, pasukan Jerman meninggalkan pulau ini dan Patmos berdiri sendiri sampai tahun 1948, ketika Bersama seluruh kepulauan Dodecanese, masuk ke dalam negara Yunani merdeka.

Jumat, 04 Februari 2022

Ikonium

Posted by werua On 16.28 No comments
Ikonium adalah kota kuno di Asia Kecil yang terletak kira kira 1.027 m di atas permukaan laut. Ikonium sekarang dikenal sebagai Konya (Konia), berjarak kira kira 240 Km di sebelah selatan Ankara ditepi barat daya plato tengah di Turki. Pada abad pertama masehi , Ikonium adalah salah satu kota utama di Galilea, sebuah provinsi Romawi, dan terletak di jalur perdagangan utama dari Efesus ke Siria.

Kota ini memiliki komunitas Yahudi yang berpengaruh . Setelah terpaksa meninggalkan Antiokhia Pisidia, Paulus dan Barnabas menginjili kota Ikonium dan sinagoganya. Di sana mereka membantu banyak orang Yahudi dan Yunani yang menjadi orang percaya. Namun ketika orang berupaya merajam mereka, mereka melarikan diri dari Ikonium ke Listra. Tetapi tidak lama kemudian , orang Yahudi dari Antiokhia dan Ikonium datang ke Listra dan menghasut kumpulan orang di sana sehingga mereka merajam Paulus. Setelah itu, Paulus dan Barnabas pergi ke Derbe lalu dengan berani kembali ke listra, Ikonium dan Antiokhia, menguatkan saudara saudara dan menetapkan “para tua-tua” untuk memegang jabatan yang bertanggung jawab di sidang sidang jemaat yang didirikan di kota-kota itu ( Kisah Para Rasul 13:50,51; 14:1-7,19-23)

Setelah masalah sunat timbul dan diselsaikan opeh para rasul dan para tua-tua di Yerusalem, Paulus mungkin kembali ke Ikonium. Pada perjalanan sebagai utusan Injil yang kedua inilah Paulus mengajak Timotius , seorang pemuda yang mempunyai reputasi baik di kalangan saudara -saudara di Listra dan Ikonium ( Kisah Para Rasul 16:1-5; 2 Timotius 3:10,11)

Ikonium terletak di perbatasan antara Frigia dan Likaonia. Mungkin itulah sebabna beberapa penulis zaman dahulu, termasuk Strabo dan Sisero mencantumkan kota ini sebagai bagian dari Likaonia, sedangkan Venofon menyebutkan kota terakhir di Frigia. Dari seg geografis , Ikonium merupakan bagian dari Likaonia, tetapi temuan temuan arkeologis , Ikonium memperlihatkan bahwa kota itu berkebudayaan dan berbahasa Frigia. Dari inskripsi-inskripsi yang ditemukan di situsnya pada tahun 1910 terlihat bahwa bahasa Frigia yang digunakan disana selama dua abad setelah zaman Paulus. Oleh karena itu , cocok sekali bahwa penulis Kisah Para RAsul tidak mencantumkan Iknium sebagai bagian dari Likaonia , yang mengunakan “bahasa Likaonia” ( Kisah Para Rasul 14:6,11)

Rabu, 26 Januari 2022

Empedu / Poison Hemlock

Posted by werua On 02.30 No comments
Lalu mereka memberi Dia minum anggur bercampur empedu. Setelah Ia mengecapnya, Ia tidak mau meminumnya. Matius 27:34.

Di atas kayu salib Yesus Kristus disuguhkan minuman anggur bercampur empedu / Khole, suatu ramuan yang rasanya amat pahit, yang mempunyai pengaruh untuk menghilangkan rasa sakit. Yesus Kristus mencicipi namun tidak meminumnya.

Empedu dalam teks dan konteks sebagai makanan dan minuman maka empedu / racun merujuk kepada jenis tumbuhan “Poison Hemlock / Conium maculatum yang rasanya pahit dan beracun. Tanaman ini semua bagiannya beracun (daun, batang, biji dan akarnya) Racun “hemlock” bersifat mematikan sehingga dalam kadar tertentu seseorang dapat tewas setelah memakannya. Bahkan, orang pun dapat mati setelah memakan burung hasil tangkapan yang mengonsumsi biji hemlock.

Conium maculatum adalah tumbuhan herba berbunga dua tahunan yang tumbuh setinggi 1,5–2,5 m (5–8 kaki), dengan batang licin, hijau, berlubang, biasanya berbintik atau bergaris merah atau ungu di bagian bawah batang. Semua bagian tanaman tidak berbulu (gundul); yang daun yang dua sampai empat menyirip , halus dibagi dan berenda, segitiga secara keseluruhan dalam bentuk, hingga 50 cm (20 in) panjang dan 40 cm (16 in) yang luas. Bunga Hemlock kecil dan putih; mereka berkerumun longgar dan setiap bunga memiliki lima kelopak. Tanaman tersebut terlihat seperti tanaman wortel liar ( Daucus carota). Seseorang dapat membedakan keduanya dari satu sama lain dengan tekstur halus hemlock, hijau tengah, cukup cerah, warna dan ketinggian umum rumpun besar paling sedikit 1,5 meter, dua kali lipat maksimum wortel liar. Wortel memiliki batang berbulu yang tidak memiliki bercak ungu. Ini dapat disamakan dengan peterseli sapi yang tidak berbahaya ( Anthriscus sylvestris ).

Tanaman ini sering ditemukan di tanah dengan drainase yang buruk, terutama di dekat sungai, selokan, dan permukaan berair lainnya. Tumbuhan ini juga muncul di pinggir jalan, tepi lahan pertanian dan areal limbah Conium maculatum tumbuh di tanah yang cukup lembab, tetapi juga di padang rumput kasar yang lebih kering, pinggir jalan dan tanah yang terganggu. Ini digunakan sebagai tanaman makanan oleh larva beberapa lepidoptera , termasuk ngengat karpet tanah perak dan khususnya ngengat racun hemlock ( Agonopterix alstroemeriana ). Yang terakhir telah banyak digunakan sebagai agen pengendali hayati untuk tanaman. Poison hemlock tumbuh di musim semi, ketika banyak semak tidak berbunga dan mungkin tidak ada di daun.

Poison hemlock mengandung coniine dan beberapa alkaloid beracun serupa , dan beracun bagi semua mamalia (dan banyak organisme lain) yang memakannya. Keracunan telah dilaporkan pada sapi, babi, domba, kambing, keledai, kelinci, dan kuda. Menelan kurang dari sepersepuluh gram coniine, kira-kira setara dengan enam sampai delapan daun hemlock, bisa berakibat fatal bagi manusia dewasa. Biji dan akarnya juga beracun, lebih dari daunnya. Sementara toksisitas hemlock terutama diakibatkan oleh konsumsi, keracunan juga dapat terjadi akibat penghirupan, dan dari kontak kulit. Petani juga perlu berhati-hati agar jerami yang diumpankan ke hewan tidak mengandung hemlock. Poison hemlock paling beracun di musim semi ketika konsentrasi γ-coniceine (pendahulu toksin lain) berada pada puncaknya.

Meskipun Hemlock mempunyai efek sampingan yang mematikan, daun hemlock, akarnya dan bijinya dapat digunakan untuk membuat obat-obatan untuk masalah pernafasan termasuk bronkitis, batuk rejan dan asma; untuk menahan / menghilangkan rasa sakit, kondisi nyeri badan termasuk tumbuh gigi pada anak-anak, sendi bengkak, dapat mengurangi rasa perih karena luka dan keram. Hemlock juga digunakan untuk mengurangi rasa kegelisahan / stres. Kegunaan lain untuk pegobatan tumor, sesak, infeksi kulit, epilepsi, penyakit parkinson dan infeksi kandung kemih. Hemlock dapat digunakan sebagai penawar racun zat strychnine yaitu zat alkaloid yang digunakan sebagai pestisida terutama untuk membasmi tikus.

Yesus Kristus tidak minum minuman yang berasal dari buah anggur bercampur bahan penghilang rasa sakit di kayu salib.

Sabtu, 22 Januari 2022

Kisah Robert Raikes

Posted by werua On 10.24 No comments
Robert Raikes (lahir 14 September 1736 – meninggal 5 April 1811 pada umur 74 tahun) adalah seorang dermawan Inggris yang dikenal sebagai bapak pendiri Sekolah minggu. Ia lahir di Gloucester pada 1736, anak sulung dari pasangan Mary Drew dan Robert Raikes seorang penerbit surat kabar di Inggris. Ia dibaptis pada tanggal 24 September 1736 di gereja St. Mary de Crypt di Gloucester. Pada 23 Desember 1767, ia menikah dengan Anne Trigge, seorang wanita yang berasal dari keluarga terhormat, dan dikaruniai tiga anak laki-laki dan tujuh anak perempuan.

Ia menyelesaikan pendidikan dasarnya di sekolah milik Gereja St. Mary de Crypt tempat ia dibaptiskan. Setelah lulus pendidikan dasar, pada usia empat belas tahun, ia melanjutkan studi di sekolah Katedral Gloucester. Suasana sekolah ini begitu ketat. Anak-anak dididik dengan kurikulum yang klasik. Pada pukul enam pagi, mereka mengawalinya dengan ibadah. Ibadah dimulai dengan pembacaan mazmur, doa, renungan, dan nyanyian rohani. Di sekolah ini, para murid dituntut menguasai beberapa bahasa, antara lain bahasa Yunani, Latin, dan Prancis.

Dia mewarisi bisnis penerbitan dari ayahnya, menjadi pemilik Gloucester Journal pada 1757. Dia kemudian memindahkan bisnisnya ke Rumah Robert Raikes pada 1758. Gerakan ini dimulai dengan sekolah untuk anak laki-laki di daerah kumuh. Raikes menjadi tertarik pada reformasi penjara, khususnya dengan kondisi di penjara Gloucester dan melihat bahwa kejahatan lebih baik dicegah daripada disembuhkan. Dia melihat sekolah sebagai intervensi terbaik. Waktu terbaik yang tersedia adalah hari Minggu karena anak-anak lelaki itu sering bekerja di pabrik selama enam hari lainnya. Guru terbaik yang tersedia adalah umat awam. Buku teks itu adalah Alkitab, dan kurikulum yang awalnya dimaksudkan dimulai dengan belajar membaca dan kemudian berkembang menjadi katekismus.

Robert Raikes dikenal sebagai penggagas sekolah minggu meskipun ia tidak memulai Sekolah Minggu pertama. Beberapa sudah ada seperti yang didirikan oleh Hannah Ball di High Wycombe. Pada abad 18, Inggris sedang dilanda krisis ekonomi yang sangat parah sebagai akibat Revolusi Industri. Robert Raikes melihat banyak anak-anak yang harus menjadi tenaga kerja di pabrik-pabrik sebagai buruh kasar dan bekerja enam hari dalam seminggu, yaitu pada hari senin hingga sabtu. Hari minggu mereka libur. Oleh karena itu, pada hari Minggu, mereka menjadi liar dikarenakan hanya pada hari inilah mereka bisa beriang gembira. Kebanyakan dari mereka menghabiskan uang penghasilan mereka dengan hal-hal yang tidak berguna seperti minum-minuman keras.

Melihat keadaan itu, Robert Raikes bertekad untuk mengubah keadaan. Ia kemudian memulai sekolah minggu ini di dapur Ny. Mederith di kota Scooty Alley pada Juli 1780. Di sana, selain mendapat makanan, anak-anak diajarkan sopan santun, membaca, dan menulis. Menurut Raikes, buku pelajaran yang terbaik yang bisa dipakai adalah Alkitab. Namun guru itu akhirnya menyerah karena tidak mampu mengajar mereka. Tapi muncullah seorang guru yang ke-2 yang bernama Ibu Crithchey. Ia lebih pintar dan jabatan guru turun temurun terus. Aturan pun akhinya dibuat pelajaran dimulai jam 10:00 – 12:00 pulang makan siang dan pukul 13:00 – 17:00. Setelah itu mereka diperbolehkan pulang dan selalu diingatkan untuk langsung pulang ke rumah dan tidak berbuat keributan di jalan.

Dalam dua tahun, sekolah minggu dibuka di beberapa sekolah dan di sekitar Gloucester. Raikes kemudian mempublikasikan sekolah minggu melalui Gentleman’s Magazine, dan juga Arminian Magazine pada 1784. Timbul perselisihan tentang gerakan ini di tahun-tahun awal. Sekolah-sekolah itu secara mengejek disebut “Raikes ‘Ragged School”. Pihak pengusaha menentang karena khawatir jika buruh anak-anak bisa membaca dan menulis maka mereka akan meminta upah yang lebih besar. Kritik terberat yang diajukan termasuk bahwa itu akan melemahkan pendidikan agama berbasis rumah, bahwa itu mungkin merupakan penodaan hari Sabat, dan bahwa orang Kristen tidak boleh dipekerjakan pada hari Sabat. Beberapa gerejawi terkemuka — di antaranya Uskup Samuel Horsley — menentang mereka dengan alasan bahwa mereka mungkin tunduk pada tujuan propaganda politik. “Perselisihan Sabat” pada tahun 1790-an membuat banyak sekolah Minggu menghentikan pengajaran tulisan mereka.

Akhirnya atas bantuan John Wesley (pendiri Gereja Methodis), kehadiran sekolah minggu diterima juga oleh gereja, mula-mula oleh Gereja Methodis, akhirnya gereja-gereja Protestan lain. Pada tahun 1831, sekolah minggu di Inggris telah mengajar 1.250.000 anak, sekitar 25 persen dari populasi.

Kamis, 20 Januari 2022

Adas Manis

Posted by werua On 16.55 No comments
Kata “adas manis” di dalam Alkitab Bahasa Indonesia Terjemahan Baru hanya ditemukan dalam Matius 23:23. Kata “adas manis” adalah terjemahan dari kata ἄνηθον / anēthon, dan bahasa Latinnya adalah Pimpinella anisum. Kata ini dalam Bahasa Inggeris diterjemahkan “anise” dan atau “dill”.

Adas manis adalah tanaman tahunan yang tumbuh setinggi 1-3 kaki atau sekitar 30 sampai 100 sentimeter. Batangnya naik ke atas dan membelah menjadi cabang-cabang ramping yang dihiasi daun-daun kecil. Tanaman adas manis berbunga putih kekuningan dan mekar sekitar bulan Juni hingga Agustus. Buahnya oval pipih sepanjang setengah sentimeter. Adas manis tumbuh liar di Mesir, Suriah, Palestina dan sekitarnya. Bagi orang zaman dahulu, adas manis telah menjadi tanaman herbal yang umum di setiap tanam. Meskipun saat ini jarang digunakan dalam pengobatan modern dibandingkan zaman dahulu, namun Adas manis masih mempertahankan reputasi semula sebagai zat yang membantu pencernaan perut, membuang angin dalam perut.

Biji adas manis akan terasa hangat jika dikonsumsi. Orang-orang Romawi mengunyahnya untuk menjaga kelembaban yang menyenangkan di mulut dan memperharum nafas, yang juga dilakukan oleh orang Timur. Adas manis juga digunakan untuk penyedap kue, yang biasanya oleh orang Romawi disajikan pada akir pesta pernikahan. Jadi adas manis merupakan tumbuhan yang terkenal saat itu, menyerupai jintan tetapi lebih harum.

Adas manis di budidayakan di negara negara Timur. Spesies tanaman kebun inilah yang menjadi kebiasaan orang-orang Farisi membayar perpuluhan, sekalipun Matius 23:23 merupakan sebuah teguran keras oleh karena kemunafikan mereka. Talmud mensyaratkan bahwa biji, daun, dan batang adas manis dipakai untuk membayar persepuluhan.

John Gerard, penulis Historie of Plants (1597), sebuah karya yang mmeminjam informasi secara bebas dari karya Dr. Priest, Pemptades (1583), mengatakan tentang adas manis: diberikan kepada anak-anak kecil untuk dimakan tatkala sakit.

Hal yang menarik dari Adas Manis adalah sekalipun saat ini banyak orang tidak fokus lagi untuk memanfaatkannya, tetapi kualitasnya sebagai obat dan makanan tidak berubah, tetap dapat dipertanggungjawabkan. Bukankah seharusnya kita seperti itu? Orang lain boleh menganggap kita berguna atau tidak, tetapi kualitas hidup kita sebagai orang percaya harus tetap dapat dipertanggungjawabkkan, yang jika suatu waktu orang membutuhkan, mereka akan dapat manfaatnya.

Sabtu, 15 Januari 2022

George Muller

Posted by werua On 12.36 No comments
George Muller dilahirkan di Kroppensstedt, Jerman pada tanggal 27 September 1895. Ia tumbuh menjadi seorang anak yang sangat nakal dan selalu membangkang terhadap orang tuanya. Pada waktu George berumur 10 tahun ia sudah berani mencuri uang yang disimpan ayahnya yang bekerja sebagai bendahara di sebuah kantor pemerintah. Dengan bertambahnya usia George, tingkah lakunya semakin tidak terkendali; ia terlibat dalam berbagai macam tindakan asusila dan juga mabuk-mabukan. Pada suatu ketika ia ditantang teman-temannya untuk meminum 5 quarts bir, dan George Muller membuktikan bahwa ia memang sanggup melakukan hal itu dengan baik.

Salah satu kesukaan yang sering dilakukannya menginap di hotel-hotel yang mahal selama beberapa hari, lalu kabur tanpa membayar sewa hotelnya. Apabila demikian, ayahnya terpaksa datang untuk melunasi rekening hotel tersebut. Karena tingkah lakunya yang demikian, George pernah mendekam di penjara selama satu bulan dan kembali sang ayah yang baik hati datang untuk menebus anak kesayangannya itu.

Pada suatu malam ibu George sakit keras, dan ia dipanggil untuk datang ke rumah sakit. Tetapi, ia menolak sebab ia sedang asyik bermain kartu dengan teman-temannya hingga pukul dua dinihari. Keesokkan harinya ia tetap juga tidak membesuk ibunya, sebab hari itu dihabiskannya dengan bermabuk-mabukan dengan teman-temannya. Ia tidak menyesal ketika ibunya meninggal dunia dan ia tidak dapat melihat ibunya untuk terakhir kalinya.

Pada waktu George memasuki usia 20 tahun, ia melanjutkan studinya di universitas Halle yang pada waktu itu mempunyai 1200 mahasiswa. Diantara sekian banyaknya mahasiswa, hanya ada delapan orang Kristen yang sungguh-sungguh mempratekkan iman mereka. Dengan segera George menjadi pemimpin yang disukai teman-temannya sesama mahasiswa yang juga suka berfoya-foya dan mabuk-mabukkan. Delapan mahasiswa Kristen yang ada di kampus Halle itu selalu menjadi bahan ejekan dan olokan dari George dan teman-temannya.

Menjelang akhir tahun pelajaran pertama di Halle, George merasa ada sesuatu yang tidak beres dalam dirinya. Secara fisik ia sehat-sehat saja, tetapi entah mengapa ia merasa sangat tidak bahagia dan batinnya tertekan. Ia pikir karena terlalu banyak kesibukan, maka ia pergi berlibur ke Swiss dengan harapan beban yang ada di dalam batinnya akan hilang dengan sendirinya. Tetapi ternyata liburan di Swiss tidak bisa menghilangkan rasa tertekan di dalam batinnya. Ia segera kembali ke Halle dan kuliah lagi seperti biasanya, namun beban batin itu ternyata semakin besar dan berat menekan hatinya sehingga ia menjadi sangat gelisah tidak menentu.

Dalam keadaaan seperti ini, ia teringat kepada delapan mahasiswa Kristen yang sering diolok-oloknya. Mereka mengadakan persekutuan doa, dan tanpa diundang ia mengikuti persekutuan tersebut. Mereka semua menyambut George dengan sukacita dan menceritakan tentang Kristus kepadanya. Mereka terus mendoakan George, demikian juga George berdoa buat dirinya sendiri, sampai pada akhirnya melihat Yesus sebagai juruselamat dirinya secara pribadi. Dan secara tiba-tiba beban berat yang menindih hatinya sekian lama itu terlepas dengan sendirinya, dan sebagai gantinya ada perasaan kasih terhadap Kristus yang sangat besar mengalir di dalam hatinya. Pada hari itu, bertobatlah George Muller!

Pertobatannya itu mengubah seluruh kehidupannya secara luar biasa. Sejak hari pertobatannya sampai saat ia dipanggil pulang ke surga pada usia 92 tahun, George Muller mendedikasikan seluruh hidupnya kepada Kristus secara luar biasa. Ketika ia berumur 25 tahun, ia menikah dengan Mary Groves dan pindah dari Jerman ke Inggris untuk menggembalakan sebuah jemaat kecil yang beranggotakan 18 jiwa. Berkat yang ia terima dari penghasilannya pada waktu itu hanya 55 poundsterling. Uang itu ternyata diperoleh dari hasil meminjamkan kursi-kursi gereja kepada orang-orang yang membutuhkannya.

Ketika ia mengetahui hal ini, ia menolak untuk menerima uang tersebut, dan sebagai gantinya ia menaruh sebuah kotak di gereja dengan imbauan siapa yang digerakkan Tuhan untuk membantu pelayanannya, boleh memasukkan uang ke dalam kotak itu. Sejak saat itu ia berketetapan untuk tidak bersandar kepada manusia dalam kebutuhan finansialnya. Ia hanya mau bersandar kepada Tuhan saja dalam segala sesuatu yang dibutuhkannya, dan prinsip ini dengan konsekuen dijalankannya sampai akhir hidupnya.

George Muller kemudian sangat terbeban untuk mendirikan panti asuhan bagi anak-anak terlantar di Inggris yang pada saat itu jumlahnya ribuan orang. Banyak di antara mereka harus masuk ke dalam penjara sebab tidak ada orang yang mau memberikan perhatian kepada mereka. Namun, untuk kebutuhan yang pertama ia membutuhkan uang 1000 poundsterling, dan ia berdoa untuk hal ini. Ada yang memberikan 10 shillings, dan ini tentu terlampau sedikit dibandingkan kebutuhan yang ada, namun ia mengucap syukur dan menaruh uang tersebut sebagai benih imannya. Kemudian orang lain datang memberikan sebuah lemari besar, 3 baskom air, sebuah wadah air minum, 28 piring makan, 4 pisau, 5 garpu, 3 tempat garam dan 4 cangkir. Kita dapat memberikan catatan yang rinci seperti itu, karena setiap uang dan benda yang diterimanya, semuanya dicatat dengan baik di dalam buku catatannya. George mempunyai kebiasaan seperti itu, sehingga setiap permohonan doa yang dinaikkan dan dikabulkan Tuhan, pasti ia catat dengan baik. Sepanjang hidupnya lebih dari 25.000 permohonan doa yang dikabulkan oleh Tuhan, baik permohonan yang kecil seperti pena, sabun, dan lain sebagainya sampai kepada hal-hal yang besar seperti dana untuk membangun panti asuhan.

George Muller dipakai Tuhan secara luar biasa untuk mendirikan panti asuhan Kristen. Pada tahun 1845 ia sudah mempunyai 130 anak asuh dengan menyewa empat gedung. Kemudian ia berketetapan untuk mempunyai gedung sendiri yang bisa menampung 300 anak, padahal uang kasnya hanya 5 poundsterling. George mulai membawa semuanya ini kepada Tuhan dalam doa, dan pada tanggal 14 Januari 1846, sebulan setelah ia berdoa, datanglah sebuah sumbangan sejumlah 1000 poundsterling. Ia mempunyai prinsip tidak mau berhutang pada siapapun, dan ia hanya mau mulai bergerak maju apabila dananya sudah cukup. Maka ia mulai membangun pada 5 Juli 1847, ketika semua dana yang diperlukan sudah terkumpul. Pembangunan berjalan dua tahun lamanya dan ketika bangunan itu sudah selesai, ternyata di kas masih tersisa uang 776 poundsterling.

Selama hidupnya, George Muller membangun empat gedung panti asuhan lagi dengan cara yang sama, dan jumlah uang yang dipakainya untuk lima bangunan itu adalah 575.000 poundsterling. Nama George Muller dikenang sepanjang masa sebagai bukti betapa besar kuasa anugerah Tuhan yang telah mengubah seorang pemuda yang semula hidup bergelimang di dalam dosa, menjadi seorang pahlawan doa yang dipakai Tuhan secara luar biasa.

Smirna

Posted by werua On 12.28 No comments
Smirna dalam Bahasa Yunani Σμύρνα – Smurna, artinya “mur/myrrh.” Pada mulanya kota ini dihuni orang Yunani, tetapi dihancurkan kira-kira tahun 580 SM oleh Raja Alyates dari Negeri Lidia. Lebih dari dua abad kemudian, Alexander Agung berniat membangunnya kembali sebagai kota Yunani, tetapi dilaksanakan oleh para pengantinya di lokasi lain. Setelah itu, Smirna menjadi kota perdagangan yang penting. Sewaktu menjadi bagian dari Asia, salah satu provinsi Kerajaan Romawi, Smirna, dengan bangunan-bangunan umumnya yang bagus, terkenal karena keindahannya. Ada sebuah kuil untuk Tiberius Caesar disana sehingga mengiatkan penyembahan kaisar.

Kota Smirna merupakan salah satu kota terbesar di dunia. Dalam sejarah masa lalu hingga kini ada sebuah kota besar di Smirna. Dan pada hari ini, kota Smirna tetap merupakan sebuah kota besar: kota terbesar Asia di negara Turki. Kota itu memiliki populasi penduduk diperkirakan sekitar 275.000 orang, yang merupakan salah satu kota besar di belahan dunia.

Kota Smirna dibangun di teluk Smirna, yang menjangkau hingga bagian pedalaman Asia Kecil, sehingga 35 mil. Beberapa waktu yang lampau, pelabuhan Miletus dan pelabuhan Efesus mengalami kemunduran. Kota-kota Miletus dan Efesus berhenti berkembang. Akan tetapi Smirna menjadi sebuah kota pelabuhan yang besar dan menjadi kota perdagangan dan kota persinggahan sejak ia berdiri hingga sekarang ini. Pelabuhan yang ada disana merupakan salah satu pelabuhan terbaik di dunia. Dan khususnya sangat bernilai pada zaman kuno karena ia dapat tertutup secara sempurna dalam masa peperangan.

Smirna adalah kota kuno di pesisir barat Asia Kecil; sekarang disbut Izmir. Kota ini berlokasi pada satu lengan Laut Aegean. Pada waktu itu merupakan kota yang bersaing dengan Efesus. Smirna mengklaim sebagai kota nomor satu di Asia Kecil dalam hal keindahan dan ukuran. Sebuah kota yang megah dan indah, naik melandai dari laut, dan bangunan-bangunan yang indah bertengger di puncak bukit Pagos yang melingkar membentuk apa yang dikenal dengan “Mahkota Smirna” (Bandingkan Wahyu 2:10 yang menyinggung tentanng “Mahkota” sebagai pahala bagi yang setia kepada Tuhan Yesus). Angin laut di sebelah barat memberikan kesejukan dan kesegaran bahkan di musim panas. Dari permulaan bangkitnya kekuasaan Romawi, bahkan sebelum masa kejayaannya, Smirna sudah menjadi sekutu yang setia Romawi.

Kemungkinan besar jemaat Smirna didirikan oleh Rasul Paulus dalam perjalanan misi ketiga (sekitar tahun 53-56 M, lihat Kosah Para Rasul 19:10 yang menuliskan: “Sehingga semua penduduk Asia mendengar firman Tuhan, baik orang Yahudi maupun orang Yunani”)

Polikarpus salah satu murid Rasul Yohanes yang setia sampai mati. Sejarah gereja mencatat bahwa Polikarpus dihukum pemerintah setempat dengan dibakar pada sebuah tonggak pada tahun 155M ketika ia menolak berkata bahwa “Kaisar adalah Tuhan”. Dia dibawa ke stadium, prokonsul mendesak dia, katanya “Bersumpahlah, maka aku akan membebaskan engkau, sangkallah Kristus!” Dan, Polikarpus menjawab: “Delapan puluh enam tahun aku melayani Dia, dan Dia tidak pernah menyakiti hatiku sekalipun. Bagaimana mungkin aku dapat menghujat Raja dan Juruselamatk?” Dan Prokonsul itu terus mendesak sehingga pada akhirnya Polikarpus dihukum dengan dibakar hidup-hidup. (Ante-Nicene Fathers, ed. A.Roberts & J.Donaldsen, 1885).

Gereja Smirna dikategorikan oleh para ahli Alkitab sebagai Gereja yang teraniaya atau The Persecuted Church. Masa Gereja Smirna dimulai dari tahun 100 sampai 312 M. Masa ini bisa disebut sebagai masa aniaya terbesar yang pernah terekam / dialami anak anak Tuhan dalam sejarah gereja. Setan melakukan segala macam cara untuk menganiaya dan menghambat gereja. Tetapi yang terjadi adalah semakin anak anak Tuhan dianiaya, semakin besar kebangunan rohani terjadi.

Dalam kitab Wahyu, Smirna adalah jemaat Kristus yang kedua diantara ketujuh jemaat Kristus di Asia Kecil yang menerima pesan dari Tuhan Yesus yang ditulis Rasul Yohanes (Wahyu 1:11). Jemaat di Smirna itu dikatakan miskin secara materi tetapi kaya secara rohani. Mereka diuji melalui kesengsaraan, penganiayaan dan dihujat oleh beberapa orang yang mengaku diri orang Yahud, tetapi sebenarnya adalah “Jemaah Iblis”.

Akan tetapi, sekalipun miskin dan mengalami kesengasaaan, orang Kristen di jemaat Smirna dianjurkan untuk tidak takut terhadap hal hal yang masih akan mereka derita tetapi untuk “setia bahkan sampai mati” agar menerima “mahkota kehidupan” (Wahyu 2:8-11)

Beruang

Posted by werua On 12.10 No comments
Kata “beruang” dalam bahasa Ibrani adalah דֹּב / dob, dalam bahasa Yunani adalah ἄρκος / arkos. Beruang yang disebutkan dalam Alkitab adalah beruang Suriah (Ursus syriacus), yang masih ditemukan di pegunungan yang lebih tinggi. Beruang Suriah hampir tidak berbeda dengan beruang cokelat Eropa.

Beruang merupakan hewan yang melakukan hibernasi. Pada umumnya hal ini dilakukan pada saat musim dingin demi menghemat energi, karena selama musim dingin seringkali makanan menjadi langka dan susah didapat. Beruang beruang mengurung diri di gunung gunung Lebanon saat musim dingin dan turun ke desa-desa dan kebun kebun pada musim panas. Dimasa lalu, mereka memperluas daerah jelajah hingga ke bagian lain di Israel. Dalam Alkitab ditemukan beruang di hutan antara Yerikho dan Betel ( 2 Raja raja 2:24). Empat puluh dua anak yang mengejek Elisa di cabik-cabik.

Beruang Suriah memiliki berat 249 Kilogram dan ukuran 101-139 sentimeter tetapi ada yang mencapai dua meter. Beruang jantan dewasa memiliki tengkorak 30-40 sentimeter. Warna umumnya adalah coklat keabu-abuan yang sangat terang. Warna yang lebih terang biasanya muncul di ketinggian yang lebih tinggi. Bulu di dekat bahu biasanya lebih panjang dan lebih gelap serta kadang kadang ada garis gelap di belakang dan bercek cokelat gelap di bagian atas kepala. Kaki umumnya lebih gelap daripada bagian tubuh lainnya. Beruang Suriah memiliki cakar putih dan merupakan binatang omnivora. Mereka mencari makan di hutan dan dipadang rumput. Mereka memakan hampir semua jenis makanan yang tersedia bagi mereka. Misal daging, kacang-kacangan dan buah-buahan. Jika mereka cukup lapar, dapat masuk ke desa-desa di sekitar pegunungan. Dalam mencari makan, beruang menyerang ternak.

Kelahiran terjadi selama hibernasi di musim dingin. Anaknya sangat kecil saat lahir, tetapi tumbuh dengan cepat. Beruang tidak suka hidup berkelompok, kecuali dengan anak-anaknya. Populasi beruang ini sudah sangat menurun. Penebangan hutan menyebabkan beruang sangat jarang terlihat dimana dulunya berhabitat di Lebanon Selatan dan Gunung Hermon.

Beruang termasuk hewan pemberani, tidak mengenal takut menghadapi hewan apa pun.Ini dapat menjadi dorongan bagi kita supaya menjadi orang pemberani dalam menghadapi masalah apa pun. Kasihnya kepada keluarga, terutama anak-anak, juga dapat ditiru. Namun sifatnya yang ganas dan merusak jangan kita tiru.

Cendana

Posted by werua On 12.03 No comments

Tali Sipat

Posted by werua On 11.58 No comments

Kamis, 13 Januari 2022

Jawan

Posted by werua On 14.09 No comments

Burung Undan

Posted by werua On 13.43 No comments

William Carey

Posted by werua On 11.53 No comments

Laodikia

Posted by werua On 11.36 No comments

Kui

Posted by werua On 11.19 No comments

Site search