Cari Blog Ini

Tulisan Terbaru

Diberdayakan oleh Blogger.
Tampilkan postingan dengan label Adas Manis. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Adas Manis. Tampilkan semua postingan

Kamis, 20 Januari 2022

Adas Manis

Posted by werua On 16.55 No comments
Kata “adas manis” di dalam Alkitab Bahasa Indonesia Terjemahan Baru hanya ditemukan dalam Matius 23:23. Kata “adas manis” adalah terjemahan dari kata ἄνηθον / anēthon, dan bahasa Latinnya adalah Pimpinella anisum. Kata ini dalam Bahasa Inggeris diterjemahkan “anise” dan atau “dill”.

Adas manis adalah tanaman tahunan yang tumbuh setinggi 1-3 kaki atau sekitar 30 sampai 100 sentimeter. Batangnya naik ke atas dan membelah menjadi cabang-cabang ramping yang dihiasi daun-daun kecil. Tanaman adas manis berbunga putih kekuningan dan mekar sekitar bulan Juni hingga Agustus. Buahnya oval pipih sepanjang setengah sentimeter. Adas manis tumbuh liar di Mesir, Suriah, Palestina dan sekitarnya. Bagi orang zaman dahulu, adas manis telah menjadi tanaman herbal yang umum di setiap tanam. Meskipun saat ini jarang digunakan dalam pengobatan modern dibandingkan zaman dahulu, namun Adas manis masih mempertahankan reputasi semula sebagai zat yang membantu pencernaan perut, membuang angin dalam perut.

Biji adas manis akan terasa hangat jika dikonsumsi. Orang-orang Romawi mengunyahnya untuk menjaga kelembaban yang menyenangkan di mulut dan memperharum nafas, yang juga dilakukan oleh orang Timur. Adas manis juga digunakan untuk penyedap kue, yang biasanya oleh orang Romawi disajikan pada akir pesta pernikahan. Jadi adas manis merupakan tumbuhan yang terkenal saat itu, menyerupai jintan tetapi lebih harum.

Adas manis di budidayakan di negara negara Timur. Spesies tanaman kebun inilah yang menjadi kebiasaan orang-orang Farisi membayar perpuluhan, sekalipun Matius 23:23 merupakan sebuah teguran keras oleh karena kemunafikan mereka. Talmud mensyaratkan bahwa biji, daun, dan batang adas manis dipakai untuk membayar persepuluhan.

John Gerard, penulis Historie of Plants (1597), sebuah karya yang mmeminjam informasi secara bebas dari karya Dr. Priest, Pemptades (1583), mengatakan tentang adas manis: diberikan kepada anak-anak kecil untuk dimakan tatkala sakit.

Hal yang menarik dari Adas Manis adalah sekalipun saat ini banyak orang tidak fokus lagi untuk memanfaatkannya, tetapi kualitasnya sebagai obat dan makanan tidak berubah, tetap dapat dipertanggungjawabkan. Bukankah seharusnya kita seperti itu? Orang lain boleh menganggap kita berguna atau tidak, tetapi kualitas hidup kita sebagai orang percaya harus tetap dapat dipertanggungjawabkkan, yang jika suatu waktu orang membutuhkan, mereka akan dapat manfaatnya.

Site search