Cari Blog Ini

Tulisan Terbaru

Diberdayakan oleh Blogger.

Jumat, 11 Februari 2022

Patmos

Posted by werua On 17.02 No comments
Patmos adalah pulau dari kepulauan Dodekanese, terletak sekitar 55 Km barat daya dari tepi pantai Asia Kecil. Mungkin karena Pulau Patmos sepi dan tandus, maka dipakai sebagai tempat tawanan oleh pemerintahan Kekaisaran Romawi. Rasul Yohanes dibuang ke Pulau Patmos selama beberapa bulan. Saat berada disana, ia menerima wahyu dari TUHAN YESUS, dan disitu pula ditulis Kitab Wahyu (Wahyu 1:9). Rasul Yohanes dilepaskan dan meninggal dalam pemerintahan Trajan. Tradisi menceritakan bahwa Rasul Yohanes meninggal dalam usia yang sangat tua. Ia minta dibawa ke daam gereja dan memberi nasihat kepada anggota jemaat: “Anak-anakku, kasihilah seorang akan yang lain” (Bandingkian. Yohanes 15:17)

Panjang Patmos sekitar 12 km dan lebar hamper 7 km. Pernah dianggap perbukitan berbongkol yang berapi, terpantul dalam gambaran di dalam kitab Wahyu. Garis pantai pulau vulkanis yang kecil ini sangat tidak teratur dan tanahnya agak tandus dan berbatu-batu. Namun sekarang gandum, zaitun dan anggur dibudidayakan disana. Tampaknya karena letaknya yang terpencil, Patmos dan pulau-pulau lain di Laut Aegea digunakan sebagai tempat pengasingan. Sekarang ini Pulau Patmos termasuk dalam teritori negara Yunani.

Patmos adalah sebuah pulau kecil di Laut Aegea. Pulau ini merupakan bagian dari Prefektur Dodecanese, Yunani. Luas wilayahnnya 34,6 kilometer persegi dengan populasi sekitar 2.500 jiwa. Titik tertingginya ialah Profitis Ilias, 269 meter di atas permukaan laut. Tempat ini terkenal karena disebut dalam Kitab Wahyu sehingga Patmos menjadi tempat ziarah bagi orang Kristen. Pengunjung dapat melihat gua tempat Yohanes menerima penglihatan atau wahyu (Cave of Apocalyse, “Gua Wahyu”), dan sejumlah biara di pulau ini didedikasikan kepada Rasul Yohanes. Setelah wafatnya Yohanes sekitar tahun 100 masehi, beberapa basilika didirikan oleh orang Kristen di Pulau Patmos. Diantaranya “Grand Royal Basilica” untuk menghormati Rasul Yohanes, dibangun sekitar 300-350 di lokasi “Monastery of Saint John the Theologian” (“Biara Santo Yohanes sang Teolog”) berdiri saat ini.

Sekitar abad ke-7 sampai ke-9 pulau ini diserang oleh orang Muslim dimana Grand Basilica dihancurkan. Pada abad ke-11 Kaisar Bizantin, Alexios I Komnenos, memberikan otoritas penuh kepada Reverend Father Christodoulos atas pulau Patmos, termasuk izin mendirikan biara di pulau itu. Pembangunan biara dimulai pada tahun 1101.

Penduduk berkembang dengan tambahan imigran dari kekaisaran Bizantin yang lari setelah jatuhnya Konstantinopel pada tahun 1453 dan imigran dari pulau Kreta setelah jatuhnya Candia pada tahun 1669. Pulau Patmos ini kemudian di bawah kekuasaan Kekaisaran Ottoman selama bertahun-tahun, tetapi mendapatkan hak-hak istimewa, terutama berhubungan dengan perdagangan bebas pajak oleh biara yang disahkan dengan dokumen kekaisaran Otoman yang disimpan di perpustakaan.

Pada tahun 1912, berkaitan dengan perang Turki-Italia, pasukan Italia menduduki seluruh kepulauan Dodecanese, termasuk Patmos. Italia tetap berkuasa sampai yahun 1943, ketika Nazi Jerman mengambil alih pulau ini. Pada tahun 1945, pasukan Jerman meninggalkan pulau ini dan Patmos berdiri sendiri sampai tahun 1948, ketika Bersama seluruh kepulauan Dodecanese, masuk ke dalam negara Yunani merdeka.

Jumat, 04 Februari 2022

Ikonium

Posted by werua On 16.28 No comments
Ikonium adalah kota kuno di Asia Kecil yang terletak kira kira 1.027 m di atas permukaan laut. Ikonium sekarang dikenal sebagai Konya (Konia), berjarak kira kira 240 Km di sebelah selatan Ankara ditepi barat daya plato tengah di Turki. Pada abad pertama masehi , Ikonium adalah salah satu kota utama di Galilea, sebuah provinsi Romawi, dan terletak di jalur perdagangan utama dari Efesus ke Siria.

Kota ini memiliki komunitas Yahudi yang berpengaruh . Setelah terpaksa meninggalkan Antiokhia Pisidia, Paulus dan Barnabas menginjili kota Ikonium dan sinagoganya. Di sana mereka membantu banyak orang Yahudi dan Yunani yang menjadi orang percaya. Namun ketika orang berupaya merajam mereka, mereka melarikan diri dari Ikonium ke Listra. Tetapi tidak lama kemudian , orang Yahudi dari Antiokhia dan Ikonium datang ke Listra dan menghasut kumpulan orang di sana sehingga mereka merajam Paulus. Setelah itu, Paulus dan Barnabas pergi ke Derbe lalu dengan berani kembali ke listra, Ikonium dan Antiokhia, menguatkan saudara saudara dan menetapkan “para tua-tua” untuk memegang jabatan yang bertanggung jawab di sidang sidang jemaat yang didirikan di kota-kota itu ( Kisah Para Rasul 13:50,51; 14:1-7,19-23)

Setelah masalah sunat timbul dan diselsaikan opeh para rasul dan para tua-tua di Yerusalem, Paulus mungkin kembali ke Ikonium. Pada perjalanan sebagai utusan Injil yang kedua inilah Paulus mengajak Timotius , seorang pemuda yang mempunyai reputasi baik di kalangan saudara -saudara di Listra dan Ikonium ( Kisah Para Rasul 16:1-5; 2 Timotius 3:10,11)

Ikonium terletak di perbatasan antara Frigia dan Likaonia. Mungkin itulah sebabna beberapa penulis zaman dahulu, termasuk Strabo dan Sisero mencantumkan kota ini sebagai bagian dari Likaonia, sedangkan Venofon menyebutkan kota terakhir di Frigia. Dari seg geografis , Ikonium merupakan bagian dari Likaonia, tetapi temuan temuan arkeologis , Ikonium memperlihatkan bahwa kota itu berkebudayaan dan berbahasa Frigia. Dari inskripsi-inskripsi yang ditemukan di situsnya pada tahun 1910 terlihat bahwa bahasa Frigia yang digunakan disana selama dua abad setelah zaman Paulus. Oleh karena itu , cocok sekali bahwa penulis Kisah Para RAsul tidak mencantumkan Iknium sebagai bagian dari Likaonia , yang mengunakan “bahasa Likaonia” ( Kisah Para Rasul 14:6,11)

Site search